SD NEGERI 5 KALIGUNG
Banyak harapan yang tumbuh disini Banyak prestasi yang sudah diraih dan akan terus diraih Banyak tantangan yang menghampiri silih berganti Tapi perjuangan dibangku ini adalah awal kami meraih mimpi Adalah perlajanan kami tau rasanya menjadi bintang Tau sulitnya mendapatkan apa yang menjadi keinginan Disinilah kami ditempa, dibina Hingga kami siap menaiki tangga setingkat lebih tinggi Terus tumbuhlah menjadi sekolah yang jadikan kami bintang Terus majulah dalam segala prestasi Jayalah selamanya
Senin, 06 Januari 2020
Jumat, 03 Januari 2020
Belajar Peduli dengan Sesama Melalui Santunan
Kondisi ekonomi bahkan kondisi anggota keluarga warga SDN 5 Kaligung sangat beragam. Ada beberapa anak dengan kondisi orang tua yang berpisah. Beberapa orang tua juga memutuskan untuk menitipkan anak kepada kakek dan nenek untuk pergi merantau mencari nafkah. Bahkan juga ada yang masih usia kelas 1, ibu atau ayahnya meninggal dunia.
Keberagaman ini yang mengetuk hati Bapak Kepala Sekolah SDN 5 Kaligung semangat menumbuhkan rasa berbagi dan mengajarkan kepada anak-anak untuk belajar menolong dan berbagi dengan sesama. Bapak Tukilan, S.Pd., M.Pd. bekerja sama dengan komite sekolah meminta bantuan kepada warga sekitar yang memiliki kondisi ekonomi yang baik untuk rutin setiap bulan memberikan santunan kepada 5 anak yatim piatu yang bersekolah di SDN 5 Kaligung. Kerjasama ini ditunjukkan dengan dibuatnya MoU antara kedua belah pihak.
Sumber dana santunan yatim piatu tidak hanya bersumber dari santunan warga sekitar saja, tetapi juga bersumber dari seluruh warga SDN 5 Kaligung. Setiap Hari Jumat, di sekolah rutin mengadakan kegiatan SAS. Kegiatan SAS ini juga merupakan kegiatan wajib yang ada di seluruh sekolah di Kabupaten Banyuwangi,. Kegiatan SAS resmi dicetuskan oleh Bapak Bupati Abdullah Azwar Anas, S.Pd., S.S., M.Si.
Santunan yatim piatu ini rutin dilakukan setiap hari Jumat Legi. Setelah kegiatan istighosah atau doa bersama, pemberian santunan yatim piatu ini dilakukan. Kegiatan ini mengajarkan langsung kepada anak-anak pentingnya berbagi dan saling tolong menolong. Mendidik anak-anak untuk saling menghormati dengan sesama dengan kondisi yang berbeda disetiap keluarga. Menumbuhkan rasa sayang kepada masing-masing anak dan tidak membeda-bedakan teman karena keadaan yang berbeda. Banyak manfaat yang bisa dipetik melalui santunan yatim piatu yang dilaksanakan di sekolah.
Jumat, 27 Desember 2019
Manfaat Berkemah Untuk Perkembangan Anak SD
Sekolah Dasar diharapkan tidak hanya mengajarkan tentang kegiatan
belajar mengajar tentang pendidikan formal saja tetapi juga mengajarkan tentang
pendidikan informal. Program ekstrakurikuler juga perlu dikembangkan di sekolah
dasar. Salah satunya kegiatan ekstrakurikuler yang layaknya wajib diikuti oleh
sekolah dasar adalah Pramuka (Praja Muda Karana). Pelaksanaan kegiatan Pramuka lebih banyak
dilakukan di luar lingkungan sekolah. Setiap aktivitas dikemas dengan menarik,
menyenangkan, praktis, dan terarah.
Jenis kegiatan Pramuka yang
selalu menarik anak-anak adalah Perkemahan. Selain menarik, ada manfaat yang
terselip dari kegiatan perkemahan bagi anak-anak. Beberapa manfaatnya adalah
sebagai berikut.
1. Melatih
kemandirian anak
Saat anak-anak
mengikuti kegiatan berkemah, anak-anak dipaksa berpisah sementara dengan orang
tua dan tinggal di bumi perkemanahan. Kegiatan ini membuat anak harus mendiri
untuk melakukan semuanya sendiri tanpa melibatkan orang tua. Hal ini akan
memaksa anak harus mau berpikir untuk mandi, makan, belajar, membersihkan tenda
dan melakukan kegiatan lainnya dengan sendiri. Meskipun kegiatan berkemah hanya
sebentar dilakukan tetapi saat anak pulang ke rumah akan merasakan manfaatnya. Anak
akan merasakan bahwa tidak semua keperluan harus bergantung pada orang tua
tetapi anak bisa melakukannya sendiri.
2. Melatih
lebih disiplin
Tentunya dengan anak
mengikuti perkemahan, disiplin anak sangat dituntut karena setiap kegiatan
telah terjadwal dengan baik dan harus dilaksanakan tepat waktu. Hal ini mengajarkan
anak melatih mengatur waktu dengan baik agar bisa mengikuti semua rangkaian
kegiatan dengan tepat waktu. Selain disiplin waktu, kerapian dan kelengkapan pakaian
juga dituntut. Hal ini tentu akan melatih anak menjadi pribadi yang lebih
disiplin.
3. Menumbuhkan keberanian dan kreativitas
Dalam kegiatan
perkemahan pada umumnya akan ada ajang kreativitas dan kegiatan yang dilakukan
sacara mandiri atau berkelompok. Anak-anak akan dituntut untuk berani
menampilkan atau menunjukkan kreativitas yang dimiliki. Secara tidak langsung,
anak-anak pasti akan berlomba-lomba untuk menunjukkan dan menampilkan yang
terbaik. Nantinya peserta atau kelompok yang terbaik akan menampilkan
kebolehannya. Dari kegiatan ini, anak akan belajar untuk berani, kreatif dan
percaya diri.
4. Membangun kerja sama dan gotong royong
Untuk mendirikan
sebuah tenda dan menyelesaikan tugas membutuhkan kerja sama dan gotong royong
yang baik dalam sebuah kelompok. Anak akan belajar menahan ego untuk memecahkan
masalah. Hal ini menyadarkan pada anak bahwa pentingnya hubungan
bersosialisasi, bekerja sama, dan bergotong royong.
5. Mencintai alam
Kegiatan berkemah yang dilakukan di luar lingkungan sekolah
mengajak anak berhubungan langsung dangan alam sehingga anak-anak belajar lebih
dekat dengan alam. Salah satu contoh kegiatannya adalah Perjari (Perjalanan
Satu Hari).
Kegiatan yang dilakukan
di lingkungan alam ini diharapkan mengajarkan anak peduli untuk menjaga dan
melestarikan alam.
6. Menambah pengalaman baru
Setiap kegiatan yang
dilakukan akan menambah pengalaman baru anak. Pengalaman akan menjadi guru
terbaik bagi setiap orang. Dengan banyak pengalaman baru yang diperoleh akan
menambah ilmu yang dimiliki.
7. Menumbuhkan
rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Setiap kegiatan
perkemahan pasti diselipkan untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Alam yang asri, udara yang sejuk, pemandangan yang indah, dan kekayaan alam
yang ada adalah hal yang patut untuk disyukuri. Manfaat yang diperoleh tentang
rasa syukur kepada Tuhan memang tidak bisa langsung terlihat sepulang dari
berkemah, tetapi akan menjadi bekal bagi anak-anak saat dewasa.
Langganan:
Postingan (Atom)